alt/text gambar
Headlines News :
Home » , » Bioskop Wijaya cineplex pemalang

Bioskop Wijaya cineplex pemalang

Written By Teropong Millenial on Saturday, January 11, 2014 | 9:25 PM


Bioskop ini terlihat sepi sekali. Tukang parkirnya ibu ibu yang sudah tua. Dan bertanya kepada kami “mau nonton?” dan saya iyakan. Saya lalu motret bentar di depan bioskop ini. Kemudian langsung masuk. Suasana lobi bisokop ini cukup bersih. Dengan ruang tunggu yang lumayan nyaman, banyak sekali poster poster film yang tertempel di sana sini. Wijaya Sinepleks ini punya dua studio. Menurut artikel yang pernah saya baca, studio 1 untuk film indonesia, dan studio 2 untuk film luar. Sementara kami melihat lihat, saya ditanyai lagi sama penjaga loket yang juga menjaga mini kafetaria.
“mau nonton?”
“iya mbak, tapi mau motret – motret dulu boleh?”
“o ya tentu saja”
“filmnya ada apa mbak?”
“ini ada”
“puter jam berapa?”
“yang jam 17 ini juga ada”
“film apa mba?”
“itu lihat di papan sebelah atas loket”
“Perempuan-perempuan liar. berapa tiketnya?”
“sepuluh ribu”
“oke deh, dua mbak”
20 ribu rupiah saja. tak apalah  film apa buat kami nggak penting. Yang penting kami bisa menikmati suasana nonton di bioskop satu satunya yang masih bertahan di Pemalang ini.
“mas, belum pernah kesini apa?”
“iya, saya dateng dari Ulujami Cuma karena penasaran sama ini bioskop mbak”
owhh... iya udah silahkan masuk saja..









Itulah kira kira percakapan saya dengan mbak mbak penjaga itu. Kemudian, Nona saya tawari untuk membeli beberapa camilan dan minuman. Akhirnya satu botol fanta akan menjadi teman kami selama nonton seharga 10 rupiah. Hehehe.. sebelum masuk, tiket hendak di ambil sama penjaga yang merupakan seorang bapak yang sudah tua (kasihan sekali saya sama dia.. ) dan saya minta ijin untuk mengambil tiketnya untuk koleksi. Namun bapak tadi tidak begitu mendengar. Akhirnya, mbak penjaga tadi menawari saya untuk memberi saya satu lembar tiket untuk saya koleksi. Tapi tanda masuk tadi harus tetep masuk di penjaga untuk laporan. Hehehe..  tiketnya setelah disobek diambil sama penjaganya. Jadi nggak bisa saya koleksi deh.


Begitu masuk, saya merasa seperti masuk studio 21. Deretan kursi empuk berwarna merah, dengan ukuran layar seperti di 21, dan jumlah kursi yang sepertinya sama. Kondisi di dalam tidak begitu buruk. Ada beberapa AC yang saya tidak tahu masih berfungsi apa tidak. Dan sekitar sepuluh kipas angin yang memberi sedikit kesejukan selama menonton. Proyektor film sudah tidak begitu jernih. Di pintu masuk ada stiker DOLBY DIGITAL SOUNDSYSTEM. Tapi di dalem, soundnya tidak mantep. Bahkan sepertinya mono, hanya muncul dari sebelah kiri layar saja. Selain kami, yang nonton hanya ada dua pasang (mungkin) orang pacaran. Jadi total yang nonton ada enam orang termasuk kami. Hehehe. Film itu bercerita tentang perempuan perempuan nakal yang menurut saya sangat mengeksploitasi tubuh perempuan. Film yang tidak begitu penting. Kebetulan sekali kursi kami tidak ada sekat pembatasnya sehingga kami bisa nonton dengan nyaman dan seperti di rumah sendiri. Wakakaka.


Sekitar 1 jam kemudian sebelum film selesai, kami memutuskan untuk keluar karena sudah bosan. Setelah keluar gedung, saya dapati ibu penjaga parkir yang kemudian sedikit saya ajak berbincang bincang
“emang sepi gini ya buk biasanya?”
“enggak, ini emang kalo film puter jam 2 emang biasane sepi.”
“ramenya pas apa buk? Weekend gitu?”
“ya.. biasanya juga hari hari biasa lumayan kok…”
Dan saya lalu bilang terimakasih untuk segera meninggalkan tempat tersebut. . .

:) hehehe  
http://hamidanwar.blogspot.com
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Muhammad Dikha Wijaya | Vibra Band
Copyright © 2011. Teropong Millenial - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger